Cari Blog Ini

Sabtu, 07 Mei 2016

Belajar dari Orang-Orang Hebat

Bismillaahirrohmaanirrohiim...




Kemarin kami satu pondok sekitar seribu orang kunjungan ke sebuah perusahaan yang pemiliknya adalah seorang donatur tetap pondok kami namanya pak Budi Hartawinata. Tapi lebih tepatnya bukan kunjungan "diundang" buat khataman Al Qur'an dan syukuran di lokasi perusahaan yang letaknya tidak terlalu jauh dari pondok karena bisa ditempuh dengan berjalan kaki, Pak Budi ini mengajarkan banyak hal pada kami, tentang impian, tentang kerja keras, tentang kedermawanan, tentang syukur dan terutama tentang sholat tepat waktu dan bakti kepada orang tua.

Beliau bukanlah anak orang kaya, sekolahpun hanya sampai tingkat  STM. Beliau bercerita "dulu saya hanya penjual mainan keliling.dan harus menghidupi keluarga meskipun baru beranak satu, namun saya yakin jika kita punya impian dan mau bekerja keras dan berdo'a insya Allah akan ada jalan". Setelah beberapa tahun menjalani profesi itu akhirnya beliau bergabung kesebuah perusahaan yang bergerak dibidang kontainer baja, disana ia hampir diangkat jadi direktur setelah bekerja dalam beberapa tahun karena kerjanya yang bagus. Namun karena belum puas dan ia masih punya impian ingin bekerja di Belanda yang gajinya tentu saja lebih besar, akhirnya ia tinggalkan pekerjaan itu dan nekat ke Belanda. Sampai di sana ternyata Allah berkehendak lain, ia tidak mendapatkan pekerjaan yang ia harapkan dan akhirnya pulang lagi ke indonesia. Akhirnya ia sadar selama ini kurang bersyukur, sudah diberi pekerjaan yang baik malah ditinggalkan karena mencari gaji yang lebih besar.

Tidak mudah bagi pak Budi memulai lagi kehidupan baru dari nol, tetapi ia tidak berputus asa. Ia menjadi tukang las keliling, semua ia jalani dengan kerja keras dan penuh kesabaran hingga beberapa tahun dan akhirnya ia memberanikan diri membuka bengkel kecil-kecilan, lama kelamaan menjadi perusahaan kontainer baja yang cukup besar dan sekarang sudah  berusia 9 tahun. Tak tanggung-tanggung sosok sederhana ini sekalinya bersedekah bisa puluhan juta ia keluarkan. "Semua yang saya dapatkan hari ini tidak lepas dari dukungan istri yang dengan sabar mendampingi saya dan do'a orang tua" katanya.

Kemarin kami dibuatnya terharu, yah terharu sekali :'(  ketika naik ke panggung untuk menyampaikan sambutan beliau berkata dengan mata berkaca-kaca "saya ingin menjadikan perusahaan ini sebagai pembangun spiritual, karena saya takut diakhirat nanti ditanya apa yang telah kau lakukan ketika menjadi seorang pemimpin, dan digunakan untuk apa harta yang telah kau peroleh? saya takut sekali tidak bisa masuk surga, sehingga saya mengajak dan berusaha menjadi contoh untuk sholat tepat waktu dan berjamaah meskipun dalam bekerja, dan berharap ini bisa membawa saya ke surga-Nya Allah nanti" .

Dan ini bukanlah seremoni belaka ini adalah aturan baku di perusahaan pak Budi. Terlihat slogan "Utamakan Sholat dan Keselamatan Kerja" di depan pintu masuk dan beberapa sudut perusahaan.

Dari sini kita belajar, bahwa apapun profesi kita hendaklah tetap mengutamakan hak-hak Allah. agar kita layak mendapat pertolongan-Nya. Dari sini kita juga belajar, bahwa kita boleh bermimpi besar, tetapi harus ada ikhtiar dan do'a dan dilengkapi dengan kesabaran. Ikhtiar disini bukan hanya kerja keras. Ada ikhtiar langit; dengan do'a, niat yang benar, sedekah, berbakti pada orang tua, sholat tepat waktu, dan ibadah sunnah lainnya, termasuk memilih pasangan.

Karena jalan menuju kesuksesan juga sangat tergantung seperti apa pasangan. Maka untuk para pemuda pilihlah istri yang mau diajak berjuang, jangan karena cantiknya, karena cantik itu hanya sebentar, sedang jiwa pejuang sepanjang hayat. Untuk para pemudi pilihlah suami yang berani bertanggungjawab, jangan karena mapannya, karena mapan tidak ada jaminan akan selamanya. Dan tentu saja yang baik kefahaman agamanya.

Dan terakhir adalah action, mimpi tanpa aksi hanyalah hayalan belaka. Sebagaimana firman Allah SWT  “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Ra’d:11).


Barokallah fiikum...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

syukron...telah berkunjung ke blog ana...
semoga bermanfaat ya ^_^