Cari Blog Ini

Jumat, 28 Februari 2014

Al qur'an dan Sains: Klorofil

Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal

Tumbuhan merupakan satu-satunya makhluk hidup yang mampu menghasilkan bahan makanan dari dirinya sendiri. Daun yang ada pada tumbuhan adalah merupakan tempat pengolahan yang di dalamnya diproduksi berbagai bahan makanan bagi tumbuhan-tumbuhan yang diproses melalui bantuan sinar matahari—yang merupakan unsur penting dalam pembuatan bahan makanan tersebut.

Selanjutnya proses pembuatan bahan makanan, dilakukan berdasarkan perpaduan berbagai unsur yang diperlukan. Unsur-unsur itu adalah karbon dioksida yang dihisap dari udara melalui pori-pori yang menutupi seluruh permukaan daun, sinar matahari yang diterima melalui daunnya, air yang diserap melalui akarnya serta kandungan zat pokok bagi terciptanya reaksi kimiawi dari percampuran unsur-unsur di atas. Di mana jika zat ini tidak terdapat, maka reaksi tidak tercipta, meskipun semua unsur yang lainnya telah terpenuhi.

Yang kami maksud dengan zat pokok itu adalah klorofil (yahdhuur), atau zat warna hijau yang terdapat pada daun tumbuh-tumbuhan. Klorofil ini, kadang-kadang terdapat juga pada batang tumbuh-tumbuhan, tapi dengan persentase yang lebih sedikit.

Secara singkat, fungsi dari klorofil ini adalah sebagai sumber pokok bagi elektron yang banyak mengandung energi yang dihasilkan melalui ionisasi klorofil. Elektron ini dibutuhkan dalam proses pembuatan berbagai bahan makanan di dalam sel.     

Sejak dahulu, semua orang telah melihat warna mencolok dari daun yang berwarna hijau. Namun mereka tidak mengetahui peranan penting yang dimilikinya atau strukturnya, kecuali baru-baru ini, setelah banyak dilakukan penelitian.

Padahal Al 
quran sendiri telah memberikan petunjuknya mengenai peranan penting dari zat hijau ini, sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam ayat 80 surah Yasin: "Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu."

Ungkapan Alquran yang mengaitkan zat warna hijau yang dimiliki pepohonan menunjukkan peranan penting zat tersebut bagi kehidupan berbagai tumbuh-tumbuhan.

Barokallahu fiikum...

Mari terus belajar memaknai Al Qur'an melalui alam, mari terus belajar untuk kehidupan dunia dan akhirat kita...

Al Qur'an dan Sains: Angin dan Penyerbukan


Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal

Zaman dahulu, orang-orang mengira bahwa tumbuh-tumbuhan yang hidup di tengah padang pasir, adalah merupakan tanaman ‘syaitan’. Mereka mengatakan demikian, karena kebodohan pada saat itu masih menguasai cara pandang dan fikiran mereka.

Namun berkat kemajuan ilmu pengetahuan, orang-orang mulai mengetahui proses pertumbuhan berbagai macam tanaman. Dan berdasarkan penelitan yang mereka lakukan, mereka mendapatkan bahwa setiap proses pertumbuhan didahului oleh berbagai proses kehidupan yang mempunyai dasar-dasar yang dapat dibuktikan secara ilmiah.

Sebagaimana manusia dan binatang, pada dunia tumbuh-tumbuhan juga terdapat tanaman ‘jantan’ dan tanaman ‘betina’. Tanaman jantan (yang memiliki bagian batang tubuh yang mencirikannya sebagai tanaman jantan) berlaku sebagai ‘kelamin jantan’ yang biasanya terkumpul dalam kelopak benang sari dengan cara tertentu. 

Sedangkan tanaman betina (yang memiliki bagian tubuh yang mencirikannya sebagai tanaman betina) berlaku sebagai ‘kelamin betina’ yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang berkelamin ganda, di mana ia memiliki bagian batang tubuh jantan dan betina. 

Biasanya batang tubuh jantan, terletak di atas batang tubuh betina. Agar proses perkawinan antara serbuk jantan dan betina terjadi, maka serbuk jantan itu harus disatukan dengan serbuk betinanya sehingga tercipta apa yang dinamakan dengan ‘penyerbukan’. Bagaimana cara penyerbukan ini?

Ada banyak cara penyerbukan. Salah satunya melalui perantaraan serangga. Atau dengan perantaraan air. Atau dengan perantaraan binatang. Atau dengan perantaraan angin yang biasanya disebut dengan ‘penyerbukan angin’. 

Khusus tentang penyerbukan yang terjadi karena perantaraan angin, maka di sana, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi: 1) Serbuk harus berjumlah besar, karena ketika terbawa angin, sebagian besar daripadanya hilang. 2) Serbuk harus ringan, sehingga bisa diterbangkan oleh angin.

Mengenai penyerbukan melalui angin ini, Al qur'an memberikan petunjuknya. Allah SWT dalam surat Al-Hijr ayat 22 berfirman: "Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan)..." 
Sekiranya tidak ada angin, maka tumbuh-tumbuhan yang proses perkembangannya melalui angin, tentunya akan punah dan hilang. 

Maha Suci Allah SWT yang berfirman: "Alif, Laam, Miim. Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa."(QS Al-Baqarah: 1-2).


Barokallahu fiikum...

semoga kita semua selalu diberi hidayah dan kekuatan belajar sains dengan  Al Qur'an aamiin...

Kamis, 06 Februari 2014

Ya Robb...Pertemukanlah Kami Dalam Naungan Cinta-Mu...

Ya Allah...
bagi-Mu segala puji, Engkaulah pendiri langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya
Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Raja langit dan bumi, serta segala yang ada di dalamnya
Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi, serta segala yang ada di dalamnya 
Bagi-Mu segala puji, Engkau-lah al-Haq, janji-Mu benar, perjumpaan dengan-Mu adalah benar, firman-Mu adalah benar, surga dan neraka-Mu adalah benar, para nabi-Mu adalah benar dan Muhammad SAW adalah benar serta hari kiamat adalah benar.

Ya Allah...Yang Maha Mulia...
malam ini tiada lagi kata yang mampu hamba ucapkan di hadapan-Mu...
saat ini hanya ampunan yang hamba mohon kepada-Mu...
ya Robb ya Rahiim...ya Ghofuur...
bila banyaknya dosa kami yang menjadi penghalang untuk bertemu
maka ampuni kami ya Robb...
bila hati kami kotor, maka bersihkanlah...
bila jiwa kami sakit maka sembuhkanlah...
bila amal kami masih terlalu sedikit
untuk mengharap rahmat dari-Mu
maka mampukan kami untuk beramal lebih banyak dan terus-menerus...
ya Robb...ya Fattah...
bila jalan kami buntu maka bukakanlah...


ya Robb...ya Rahman...ya Rohiim...ya Wadud...
bila niat kami untuk menjaga cinta-Mu...
beribadah kepada-Mu...
menjaga kehormatan diri...
menyambung silaturrahim...
melahirkan anak-anak yang mencintai-Mu, menyembah dan menyeru kepada-Mu...
membangun peradaban islam...
membentuk keluarga sakinah, mawaddah wa rohmah dan dakwah...
dan meraih surga-Mu...

maka pertemukanlah kami dalam ridha-Mu...
pertemukanlah kami dalam naungan cinta-Mu...
pertemukanlah kami dalam dekapan kasih sayang-Mu...

ya Muqoddim...ya Qodir...
bila jauh dekatkanlah...
bila sulit mudahkanlah...
ya Rosyiid...
saat tak kunjung ada jalan untuk kami bertemu...
hamba percaya bersama-Mu tiada jalan buntu...

ya Robb...ya Rohman...ya Rohiim...
janganlah Engkau biarkan kami sendiri
mengarungi samudera kehidupan ini...
kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kekhilafan...
kami butuh seorang penginggat ketika kami salah jalan
agar kembali ke jalan yang benar...
kami butuh tempat berbagi ketika diri tak lagi sanggup menanggung beban...
bukan...sungguh, bukan kami meragukan kebesaran-Mu ya Robb...
hanya saja agar hati kami semakin mantap, semakin tenang beribadah kepada-Mu...

ya Robb...ya Rohman...ya Rohiim... ya Somad...pemilik seluruh alam...
hanya kepada-Mu kami memohon...
hanya kepada-Mu kami berharap...
Engkaulah sebaik-baik tempat memohon dan berharap...
ya Allah...ya Ghoffar...Yang Maha Pengampun...ampunilah kami yang selalu berlumuran dosa...

aamiin ya Mujiib...