Cari Blog Ini

Sabtu, 15 Agustus 2015

Untukmu yang Masih Ragu Akan Janji-Nya (2)

Lanjutan... 
Bismillaahirrohmaanirrohiim...



Rosulullah SAW bersabda:
Anas Ibnu Malik Radiliyallaahu ‘anhu berkata,”Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam memerintahkan kami berkeluarga dan sangat melarang kami membujang”. Beliau bersabda, “Nikahilah perempuan yang subur dan penyayang sebab dengan jumlahmu yang banyak aku akan berbangga dihadapan para Nabi pada hari kiamat. (HR. Ahmad)

“Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !” . (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)

Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu:berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah. (HR. Tirmidzi)

Dari Aisyah, “Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ . (HR. Hakim dan Abu Dawud)

Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya.”(HR. Baihaqi).

 
Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihah. (HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).

Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah yaitu Orang yang berjihad di jalan Allah, Budak yang menebus dirinya dari tuannya, Pemuda  yang menikah karena ingin menjauhkan dirinya dari yang haram.(HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)

Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak. (HR. Abu Dawud)

Rasulullah SAW bersabda: “Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka” (Al Hadits).

Dari Abu Hurirah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alahi wa Salllam bersabda,’Perempuan itu dinikahi karena 4 (empat hal), yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya, Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia.” (Muttafaq Alaihi dan Imam Lima)


Siapa yang paling menepati janji selain Allah? Siapa pemberi rizki selain Allah?. Kau tau, rizki itu tidak hanya tentang materi, Bukankah pasangan yang sholih sholihah adalah rizki yang tak ternilai dengan apapun? Bukankah  ketenangan adalah rizki? bukankah rasa kasih dan sayang adalah rizki? bukankah anak-anak yang sholih sholihah adalah rizki? bukankah saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran antara pasangan adalah karunia yang sangat besar? yang dengan karunia-Nya kau mampu menuju surga-Nya. Pun tentang materi yang kau khawatirkan, Allah yang akan memampukan, Allah yang akan memberikannya, asalkan ingin berikhtiar dan berdo'a. dan mungkin saja setelah kau menikah jalan rizki itu akan terbuka lebar dan mengalir deras menujumu, menaungi orang-orang yang kau cintai. Seperti yang disebutkan dalam hadist di atas.

Apakah kau masih tak yakin? Cobalah melihat dari sudut pandang yang berbeda. Karena hidup ini tidak hanya jalan lurus untuk mencapai tujuan, terkadang jalan yang berliku dan curampun harus dilalui. Hidup ini tidak hanya tentang yang kau pikirkan, bahkan yang tak pernah terbersit dalam benakpun akan berlaku dalam ketetapan-Nya.



barokallahu fiikum…

Jumat, 14 Agustus 2015

Untukmu yang Masih Ragu Akan Janji-Nya (1)

Bismillaahirrohmaanirrohiim...

Hidup ini tidak statis, hidup ini dinamis, bergerak sesuai dengan ketetapan-Nya, hidup ini tidak hanya tentang hitam dan putih, ada banyak warna yang bila disatupadukan akan menjadi warna warni yang menawan, yang akan membuatmu terpana tanpa terfikirkan olehmu sebelumnya. Kau hanya perlu menancapkan keyakinan kepada Allah bahwa semuanya adalah karunia Allah, semua ada jalannya.

Pun tentang seseorang yang akan membersamaimu, bila kau telah menemukan seseorang yang cocok denganmu yang baik agamanya dan iapun cocok denganmu, bersegeralah jangan kau menundanya. Karena tidak mudah menemukan kecocokan jiwa, seperti ibunda Khodijah tidak mudah baginya menemukan kecocokan jiwa meski banyak yang datang, dan tidak mudah pula bagi Fatimah dan Ali menemukan kecocokan jiwa. Hingga akhirnya mereka saling memilih dan saling menemukan dan kemudian berkomitmen untuk saling memiliki. Karena sejatinya kecocokan jiwa itu adalah karunia Allah.

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” [QS. Ar. Ruum (30):21].
“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”  [QS. Adz Dzariyaat (51):49].


¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.¨[QS. Yaa Siin (36):36].


‘Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik.” [QS. An Nahl (16):72]. 

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” [QS. At Taubah (9):71]. 

“Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali.” [QS. An Nisaa (4):1].


“Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu:Surga)” [QS. An Nuur (24):26].

 “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata.” [QS. Al Ahzaab (33):36]


“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [QS. Al Hujuraat (49):13]
“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.” [QS. Fathir (35):11]


“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” [QS. Asy Syuro (42):11]

Bersambung...
              






Minggu, 09 Agustus 2015

Masihkah Kau Peluk Ia dalam do'amu?



Bismillahirrohmaanirrohiiim...

Setelah waktu semakin lama berlalu dan ia semakin jauh meninggalkanmu. Masihkah kau peluk ia dalam do'a-do'amu, dalam amal-amal shalihmu?. Masihkah ia membekas dalam ingatanmu?. Masihkah ia terukir indah di lubuk hatimu yang paling dalam?. Ia telah pergi meninggalkanmu, namun atas izin Allah ia akan datang kembali pada waktu yang telah ditetapkan oleh-Nya. Bolehlah kau bersedih, karena masih banyak kekurangan dan kekhilafan yang kau lakukan saat bersamanya.

Kini tanyakanlah pada hatimu sendiri. Masihkah tilawah nan tartil kau lantunkan setiap hari? masihkah sholat dalam kesunyian kau upayakan setiap malam? dhuha setiap pagi? al ma'atsurat? infaq? shodaqoh? puasa? umroh gratis? masihkah? jawablah sendiri dengan jujur, karena kita sendiri yang paling tau jawabannya. Maka janganlah kau melupakannya dalam do'amu, dalam amal-amal shalihmu. Karena amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan terus menerus meskipun sedikit, meskipun sulit, meskipun berat, meskipun sendiri. Karena sejatinya kebersamaanmu dengannya hanyalah jalan menuju Tuhanmu. Bilapun ia pergi meninggalkanmu, selalu ada Allah yang membersamaimu.

Duhai Ramadhan, maafkan aku yang belum bisa sempurna membersamaimu karena keterbatasanku sebagai manusia. Namun aku telah berupaya menjadikanmu ramadhan terbaikku. Semoga Allah berkenan menerimanya. aamiin yaa mujiib...

#Muhasabah