Cari Blog Ini

Minggu, 20 Juli 2014

MEMBERSAMAI RAMADHAN DENGAN CINTA



Apa yang terbersit dalam benak kita ketika disebut tentang cinta? Mungkin banyak yang berfikir tentang cinta dua anak manusia yang haus kasih sayang. Bukan. cinta bukan hanya itu ada cinta yang lebih mulia dan lebih hakiki, bila cinta yang paling tinggi ini bisa kita raih maka semua bentuk cinta akan kita dapatkan.  Yah, hanya cinta kepada Allahlah cinta yang paling tinggi dan mulia. Cinta butuh pengorbanan, tidak ada cinta tanpa pengorbanan. Inilah beberapa pengorbanan yang harus kita lakukan bila kita mengaku cinta kepada Allah dan Rosulullah:

  • Perbanyak tilawah dan memahami maknanya

Berkorban mengkhususkankan waktu dan melawan rasa malas untuk tilawah. Allah  menjanjikan bagi mereka yang rajin membaca Al Qur’an:

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi (QS. Fathir: 29)

“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]

  • Perbanyak sholat malam

Berkorban untuk terbangun dari nyenyaknya tidur, dari mimpi-mimpi indah. Namun Allah menjanjikan balasannya sebagaimana firman-Nya:

 “Dan pada sebahagian malam, kerjakanlah sholat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Robb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji “(QS. Al isra’: 79)

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air. Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.”( QS. Adz Dzaariyaat: 15-18)

Diriwayatkan dari Jabir r.a, bahwa ia berkata : Aku telah mendengar Rosululloh saw bersabda :
“ Sesungguhnya diwaktu malam itu terdapat suatu waktu yang jika saja bertepatan dengan waktu itu seorang hamba muslim memohon kebaikan kepada Allah berkenaan dengan urusan dunia dan akhirat, sudah pasti Allah akan memberikannya kepadanya. Waktu itu terdapat pada setiap malam.” (HR. Muslim)

  • Perbanyak membaca hal-hal yang bermanfaat

Membaca akan membuka jendela dunia, dengan membaca akan bertambah ilmunya, sebagaimana firman Allah:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (QS. Al-Mujaadilah: 11)

“Barangsiapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syurga” (HR. Muslim)

Dengan ilmu pula kita dapat berbagi kepada orang lain, sebagai mana hadits Nabi:
“Barangsiapa memberikan petunjuk kebaikan maka baginya akan mendapatkan ganjaran seperti ganjaran yang diterima oleh orang yang mengikutinya dan tidak berkurang sedikit pun hal itu dari ganjaran orang tersebut.” (HR. Muslim).
  • Perbanyak silaturrahim
Orang yang menyambung silaturrahim akan dipanjangkan umurnya dan diuaskan rezekinya.
 “Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557)

  • Perbanyak sedekah

Walaupun hanya tersenyum ketika bertemu dengan saudara atau sahabatmu, walaupun hanya membuang duri di jalan, apalagi sedekah materi yang kita miliki, dan sholat dhuha di setiap pagi.
  
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan  Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqoroh: 261)

  • Penuhi janji

Bila berjanji maka tepatilah, karena sesungguhnya janji itu akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak

“Dan tepatilah perjanjianmu apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” (QS. An Nahl: 91)

  • Perbanyak doa

Doa adalah senjata orang mukmin, sebagaimana firman Allah “Dan berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu (QS. Gafir: 60). Berdo’a untuk pribadi, saudara, sahabat, untuk negeri, untuk sahabat-sahabat kita yang sedang berjuang menjemput syahid di tanah Palestina.

  • I’tikaf disepuluh hari terakhir Ramadhan

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat.(HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172).

Aku pernah melakukan i’tikaf pada sepuluh hari Ramadhan yang pertama. Aku berkeinginan mencari malam lailatul qadar pada malam tersebut. Kemudian aku beri’tikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku bahwa lailatul qadar itu di sepuluh hari yang terakhir. Siapa saja yang ingin beri’tikaf di antara kalian, maka beri’tikaflah.” Lalu di antara para sahabat ada yang beri’tikaf bersama beliau. (HR. Bukhari no. 2018 dan Muslim no. 1167).

Jadi, beliau -shallallahu ‘alaihi wa sallam- melakukan i’tikaf supaya mudah mendapatkan malam lailatul qadar. Bagi wanita banyak ulama berpendapat diperbolehkannya i’tikaf dengan syarat atas izin suaminya, bagi yang belum menikah maka izin orang tuanya.
  • Perbanyak melakukan hal-hal yang bermanfaat lainnya
Terutama setelah subuh, jangan sampai tidur lagi. Di bulan ramadhan ini rawan sekali terjadi tragedi ini karena didukung oleh keadan perut yang kenyang dan hawa dingin yang semilir. Padahal pagi hari adalah waktu yang paling berharga untuk awal permulaan segala aktivitas. Ada banyak  keburukan yang akan diperoleh bila tidur pagi menjadi kebiasaan.

Untuk melakukan semua itu kita butuh azam y ang kuat, pengorbanan disertai keiklasan dan kesabaran melawan kemalasan agar kita melakukan hal-hal tersebut semudah membalikkan telapak tangan.

Ramadahan adalah bulan mulia penuh barokah dan hanya dihadiahkan oleh Allah sebulan dalam setahun. Apakah kita rela membiarkannya  berlalu begitu saja tanpa makna, padahal Allah banyak menjanjikan lipatan pahala sebagai karunia-Nya.

Sungguh merugilah kita bila tidak menyambut karunia ini dengan sebaik-baik amalan.  Bagi yang belum memulai maka Ramadhan ini adalah saat yang tepat untuk memulainya, dan bagi yang sudah memulai semoga istiqomah sampai akhir hayat. Dan jangan lupa peningkatan kuantitas amalan juga merupakan indikator cinta yang semakin tinggi.

Semoga dengan upaya kita yang sedikit ini menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang sholeh yang mewarisi surga Firdaus. Dan kesholihan yang barokah adalah menularkan kesholihan itu kepada orang lain “menjadi sholih dan mensholihkan orang lain” itulah risalah yang diwariskan Rosulullah kepada kita. Semoga kita pantas berharap sepenggal firdaus-Nya…

Semoga yang sedikit ini bisa menjadi motivasi bagi bagi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi di hari ini, esok, lusa, bulan-bulan selanjutnya dan selamanya…
Aamiin ya mujiib…

Barokallah fiikum…

Islamic Center Bekasi, 23 Ramadhan 1435 H