Cari Blog Ini

Jumat, 04 November 2016

Marah Karena Cinta, Adakah?






Di dalam islam marah itu sesuatu yang tidak disukai oleh Rosulullah SAW, bahkan Nabi bersabda “Jangan marah, maka bagimu surga” (HR.Thabrani). Karena islam adalah rahmatan lil 'alamin jadi sangat tidak wajar bila ummatnya berwatak pemarah.

Tetapi perlu digaris bawahi bahwa marah itu ada dua tipe, pertama marah karena nafsu, kedua marah karena cinta. Lho emang ada marah karena cinta? yaa ada lah, lihatlah Rosulullah “Sesungguhnya Nabi SAW tidak pernah marah terhadap sesuatu. Namun, jika larangan-larangan Allah dilanggar, ketika itu tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi rasa marahnya.” (HR al-Bukhari dan Muslim). “Tidaklah Rasulullah SAW membalas karena dirinya kecuali kehormatan Allah SWT dilanggar sehingga beliau pun marah,” (HR al-Bukhari).

Hari ini ayat Al Qur'an dinistakan, diolok-olok sebagai suatu yang bohong apakah kita masih ingin diam saja? Hari ini hukum pandang bulu, tajam ke bawah tumpul ke atas. Saat seorang nenek tua renta mengambil kayu bakar di lahan orang karena mencari sesuap nasi hukum secara ganas memprosesnya. Saat seorang ibu rumah tangga di Bali tanpa sengaja dan maksud tertentu mengatakan canang tempat sesaji orang hindu najis dipenjara selama 14 bulan. Tetapi yang jelas-jelas menistakan Al Qur'an sampai hari ini belum ada kejelasan proses hukumnya, apakah ini adil?

Maka marahlah dalam hal tersebut karena marah yang demikian bukan hanya diperbolehkan tapi diharuskan. Seperti dikatakan dalam hadits Nabi ketika kita melihat sebuah kemungkaran.
“Jika mampu kita wajib mengubahnya dengan tangan (kekuasaan), atau dengan lisan (dakwah) atau dengan hati meski itu menandakan iman yang paling lemah,” (HR Muslim).

Inilah yang dikatakan marah karena cinta. Cinta kepada Al Qur'an, cinta kepada Allah. Ketika Al Qur'an dinistakan kita perlu ada rasa marah dengan cara menuntut pelakunya diproses hukum. Perlu diingat bahwa yang dituntut adalah pelakunya bukan agamanya ataupun etnisnya.

Jadi marahlah karena cinta, marahlah karena Allah.

barokalllah fiikum...