Cari Blog Ini

Rabu, 15 Januari 2014

MAHABBAH


Bismillah...

Percayalah tak ada yang sia-sia di dunia ini, lihatlah selembar daun kering yang jatuhpun akan memberi manfaat  yang begitu dahsyat ribuan bahkan jutaan tahun setelahnya. Lihatlah hasilnya yang kita nikmati sekarang; emas, perak, batubara, gas bumi, minyak bumi yang berlimpah, itu semua adalah hasil dari endapannya jutaan tahun yang lalu, masih tak percaya? lihatlah dalam waktu yang tidak begitu lama daun kering yang berguguran itu akan menjadi kompos yang sangat menyuburkan dan tanpa efek samping sedikitpun bagi tanaman lain. Ia gugur untuk menyuburkan yang lain, ia gugur untuk membenamkan diri jutaan tahun lamanya agar bisa memberi kehidupan bagi semesta atas izin Tuhannya.

Namun tak mudah memang, terbenam berabad-abad lamanya, ia butuh keiklasan dan kesabaran diatas rata-rata. Ia  butuh fokus tak menghiraukan yang lain. Ia menua, lalu berguguran tertiup angin, bukankah ia tak pernah membenci angin? Padahal jika ia tak ikhlas, tak sabar dan tak fokus bisa saja ia mengeluh dan meminta kepada Tuhannya “ya Robb, aku masih ingin hidup di ranting-ranting pohon itu, hijau segar, menyerap banyak warna, melihat dunia yang indah, melekat pada pohon-pohon nan tinggi, bercengkrama dengan beburung yang bersuara merdu, ditetesi sejuknya embun setiap pagi”. Tapi ia tak pernah mengatakannya, tak pernah sedikitpun. Belum lagi mungkin ada dedaunan lain mengatakan ”kau jangan tertipu dengan kebaikan masa depan yang belum tentu mampu kau lakukan, bukankah kau sekarang sudah menjadi daun yang baik, segar, bermanfaat, dengan kemampuan fotosintesismu” sekilas kalimat itu memang kata-kata penyemangat, tapi lihatlah daun yang jatuh itu ia tak pernah menghiraukannya, sedikitpun. Ia fokus, yakin, sabar, ikhlas karena ia percaya ia bisa melakukan kebaikan yang lebih dahsyat dan sepanjang masa untuk meraih ridha Tuhannya.

Pun cintamu, jika dijaga dengan baik, ia akan menyuburkan hati yang gersang, meruntuhkan keangkuhan, melenyapkan kesombongan, menumbuhkan kebaikan, menghasilkan buah yang manis rasanya dan harum baunya. Yah, seperti daun yang jatuh itu, ia ikhlas, sabar, dan fokus tak menghiraukan yang lain. Karena tidak ada cinta yang tumbuh diatas keangkuhan dan kesombongan, tidak ada cinta yang tumbuh dalam kejahatan, tidak ada cinta yang tidak menghasilkan buah yang manis rasanya dan harum baunya. Karena pada hakikatnya cinta itu milik Allah, dari Allah awalnya dan untuk Allah akhirnya. Cinta adalah makna kebenaran dalam penciptaan. Itu sebabnya, hati yang dipenuhi dengan cinta lebih mudah dan cepat menangkap kebenaran. Cinta tidak tumbuh dalam hati yang dipenuhi keangkuhan, angkara murka, dan dendam. Cinta melahirkan pengakuan dan kerendahan hati. Cinta adalah cahaya yang memberikan kekuatan penglihatan pada mata hati kita. Dan cinta kepada mahluk adalah bentuk pengejawantahan cinta kita kepada Allah (M. Annis Matta). Bila kau jatuh cinta dan kau merasa ingin selalu dekat dengan Allah saja, berharap hanya pada Allah saja, itulah anugerah dari-Nya, syukurilah.

Manusiawi bila di hatimu hadir cinta ada harap di sana, ada rasa ingin bersama untuk membangun cinta di atas cinta-Nya. Seperti cinta ibunda Khodijah kepada Rosulullah SAW, seperti cinta Fatimah dan Ali r.a. Tak perlu khawatir bila cinta hadir di hatimu, jangan buru-buru memusnahkannya, jangan tergesa-gesa memangkasnya, siapa tau ada kebaikan di sana, ada manfaat  untuk kehidupan dunia akhiratmu.

Begitulah, kadangkala untuk berbuat suatu kebaikan yang sepanjang masa, kita butuh fokus, diam, tak perlu menghiraukan yang lain, seperti dedaunan yang jatuh itu. Walaupun sepintas kau seperti terdakwa yang melakukan kesalahan yang sangat besar pada mereka, padahal apa salahmu, kau hanya dianugerahi cinta itu oleh Allah yang jika dijaga dengan ikhlas dan sabar bisa membahagiakan mereka, insya Allah. Perbanyaklah berpuasa, hadapkan wajahmu, hatimu, jiwamu hanya kepada Allah, mohonlah pertolongan dengan sabar dan sholat.

Namun, bila tak ingin tersiksa lebih lama maka kau butuh action, kau hanya butuh keyakinan dan tekad yang kuat untuk melakukannya, selebihnya kau bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan memampukanmu, mencukupkanmu. Bukankah kau yakin dengan janji Allah?

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. [QS. An-Nuur: 32].

Rosulullah SAW juga bersabda “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160) [1]

Ada pelajaran yang bisa diambil, saat kau dianugerahi cinta, maka sebenarnya kau sedang diajarkan tanggungjawab, yah kau harus bertanggungjawab atas cinta yang dianugerahkan untukmu, kau mestinya berikhtiar untuk menjemputnya dimulai dan iringi dengan do’a kepada Robbmu. Jangan ragu, yakinlah ia masih menantimu dalam diam, dalam sujud panjangnya, dalam harap pada Robbnya . Lebih cepat Insya Allah akan lebih baik dan lebih menenteramkanmu.

Maka sekali lagi tak ada yang sia-sia di dunia ini bila kita terus berjalan di atas jalan yang lurus dan memohon petunjuk kepada Allah SWT. Pun dengan cintamu, semoga Allah merahmati, memudahkan semua urusan, melapangkan rizki, memberikan jalan keluar atas semua masalah, menguatkan jasad dan rohani, memberikan ilmu yang bermanfaat, selalu dalam kebaikan dan penjagaan-Nya, dan melimpahkan keberkahan-Nya untukmu. Aamiin Allahumma aamiin…


#just love in silent, bukan cinta yang diekspresikan dengan pacaran.


                                                                                                                              Wisma Qurrota A'yun

                                                                                                                            Di sudut kota Yogyakarta