Cari Blog Ini

Senin, 18 Februari 2013

Membangun Kemampuan Mencintai

Pada mulanya cinta adalah gagasan tentang bagaimana membahagiakan dan menumbuhkan orang lain. Selanjutnya cinta adalah kemauan baik yang menjembatani gagasan itu menuju alam kenyataan. Sisanya adalah kemampuan. Cinta yang hanya berkembang dibatas gagasan dan kemauan baik akan tampak seperti pohon rindang yang tidak berubah.

Bagian cinta yang pertama dan kedua, gagasan dan kemauan baik, biasanya terbentuk dari serangkaian penghayatan akan nilai-nilai luhur kemanusian dan keagamaan tentang kehidupan dan hubungan antar manusia didalamnya, hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan alam. Sedalam apa penghayatan itu dalam diri seorang pecinta sedalam itu pula sumber energi cinta yangada dalam dirinya.

Tapi bagian ketiga dari cinta, kemampuan, memerlukan latihan dan proses pembelajaran. Kalau kita mau memberi, kita harus belajar dan berlatih bagaimana memiliki. Kalau kita mau memperhatikan orang yang kita cintai, kita harus belajar dan berlatih bagaimana bertumbuh sendiri terlebih dahulu. Begitu seterusnya: memberi, memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi mengharuskan kita memiliki kemampuan pribadi untuk melakukan tindakan-tindakan produktif.

Membangun kemampuan mencintai berarti membangun kemampuan produktif dalam diri kita. Menjadi seorang pecinta sejati berarti menjadi seorang produktif yang selalu berorientasi bukan saja pada proses, tapi juga terutama hasil akhir. Produktivitas adalah indikator kematangan seorang pecinta. Seorang pecinta yang tidak produktif adalah pohon rindang yang tidak berubah.

Ini sisi cinta yang paling rasional dan paling produktif: belajar dan berlatih untuk menjadi produktif. Ini bukan pelajaran tentang bagaimana menguntai kata-kata cinta. Atau tentang teknik-teknik merawat cinta kasih. Ini pelajaran tentang bagaimana kita mengembangkan diri kita menjadi kemampuan-kemampuan baru, mengarahkan semua kemampuan baru itu menjadi sumber produktif.

Mencintai dengan semua siklusnya adalah kerja dari dalam keluar. Seorang pecinta sejati adalah seorang yang mampu keluar dari dirinya sendiri menuju orang lain. Tapi jauh sebelum seseorang mampu keluar dari dirinya sendiri, ia harus masuk kedalam dirinya sendiri. Sedalam mungkin. Karna dari kedalaman itulah ia bisa keluar sejauh mungkin. Pelajaran cinta adalah pelajaran tentang bagaimana kita masuk kedalam diri sendiri untuk kemudian keluar dengan cara yang lain. Ini latihan untuk menjadi lebih baik untuk kemudian menjadikan orang lain lebih baik . Dan akhirnya, ini adalah pelajaran tentang bagaimana mengubah kehidupan kita menjadi taman yang lebih indah dipandang dan lebih nyaman dihuni. Karena disana kita bertumbuh. Karena dalam pertumbuhan itu kita berbahagia. ~ Anis Matta ~

Sabtu, 16 Februari 2013

Memantaskan Diri Mendampingimu



Waktu terasa begitu lambat, bahkan kadang aku merasa waktu ini berhenti berputar seakan stagnan di pusara waktu. Ah ini hanya perasaanku saja, pada kenyataannya waktu terus berputar, terus melaju, tak peduli yang di belakang atau di depannya, tak peduli apakah ia dimanfaatkan atau tidak, baginya tak masalah. Tapi sebagai hamba Allah, aku ingin memanfaatkan waktuku sebaik-baiknya.

Penantian ini, entahlah… aku tak tau sampai kapan akan berujung, bila ini ketentuan Allah aku pasti akan mampu melewatinya. Dalam rentang waktu ini tak akan aku sia-siakan, tak akan aku berdiam diri. Aku akan terus memperbaiki diri, terus belajar, mempersiapkan bekal untuk bertemu denganmu, dan yang paling utama terus mempersiapkan bekal untuk bertemu dengan Robbku. Mungkin sekarang belum saatnya kita dipertemukan. Allah hendak mengajarkanku tentang arti kesabaran, Allah hendak mengajarkanku tentang arti menghargai, Allah sedang mempersiapkanku untuk menjadi pantas mendampingimu, begitupun dirimu sedang dipersiapkan menjadi imam bagiku. Agar kelak saat Allah mempertemukan, kita menjadi pribadi yang saling melengkapi, saling mengingatkan dalam ketaatan, bersama membangun cinta di atas Cinta-Nya.

Aku tak pernah tau sosok dirimu, karena kita memang tak pernah bertemu, jangankan bertemu berinteraksi lewat mediapun tidak, karena kita sama-sama ingin menjaga. Biarlah Allah yang menggerakkan hati kita, biarlah kuasa Allah yang mempertemukan kita pada waktu yang terbaik menurut Allah.

Bilakah waktu itu tiba, Inginku mendampingimu dalam ketaatan, membersamaimu dengan mahabbah di atas cinta-Nya…agar kelak kita dapat meraih syurga-Nya…inginku membangun peradaban bersamamu, menjadi ibu bagi anak-anakmu, mendidik mereka dengan penuh cinta, mengajari mereka cara mencintai Allah, mempersiapkan mereka menjadi generasi terbaik bagi ummat ini, mengajari mereka menjadi penyejuk mata dan hatimu…inginku membangun keluarga Sakinah, Mawaddah wa Rohmah bersamamu di dunia ini dan sampai di akhirat kelak…maka izinkan aku untuk terus memantaskan diri mendampingimu…Insya Allah…


15 Februari 2013
Di Taman Penantian