Cari Blog Ini

Jumat, 18 Januari 2013

Untukku dan Untukmu Sahabat

Bissmillaahirrohmaanirrohiiim…


Rasanya tak habis fikir, mengapa dunia ini begitu kejam, melindas etika, cara berfikir, bahkan perasaan. Namun begitu dangkal jika kita berfikir demikian. Sebenarnya bukan dunia yang kejam tapi kita yang membuatnya kejam. Beberapa hari ini hatiku sedih setelah memantau perkembangan beberapa sahabatku di situs FB, banyak yang berubah dari mereka tidak seperti dulu lagi, bahkan sangat jauh berbeda.

Dulu waktu di kampus sosok-sosok itu begitu anggun, bersahaja, menutup aurat dengan sempurna, menjaga tutur bahasa, menjaga pandangan, aktif membina dan lain sebagainya hingga membuatku slalu ingin bersama mereka, rasanya damai sekali hati ini bersama mereka. Setelah keluar kampus menjadi berubah drastis, kemanakah pesona yang anggun itu? kemanakah sikap yang penuh sahaja itu? kemana hilangnya komitmen dulu? tidakkah membekas sedikitpun dihati?. Terpaan dunia yang fana ini sungguh sangat melenakan, kita dengan banyak alasan karena tuntutan pekerjaan, lingkungan yang kurang mendukung, sampai orang tua yang beranggapan susah dapat jodohnya membuat kita goyah.

Entahlah…aku tak tau persis alasan mereka, namun yang jelas mereka secara sadar memilih jalannya. Kita memang dibebaskan oleh Allah untuk memilih dua jalan Fujuroha wa taqwaha, tergantung kita mau memilih yang mana, tidak ada paksaan. Ketika kita memilih jalan ketaqwaan sungguh luar biasa ada banyak firman Allah yang menjelaskan tentang balasan orang-orang yang bertaqwa.

 "Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada di taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa" (QS. Al-Qamar: 54-55)

"Sungguh, mereka yag beriman dan mengerjakan kebajikan, kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu. Mereka itulah yang memperoleh Surga 'Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai (dalam surga itu)mereka diberi hiasan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau  dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang undah. (itulah) sebaik-baik pahala dan tempat istirahat yang indah". (QS Al-Kahf: 30-31)



Ada juga pepatah bijak yang perlu kita renungi ”sesungguhnya untuk mencapai puncak itu sangatlah sulit, namun bertahan tetap di puncak itu lebih sulit” maka sebenarnya bila kita ingin sedikit menghargai proses yang kita lalui akan sangat membantu kita untuk tetap bertahan dalam keistiqomahan. Miris rasanya, tapi itulah kenyataan hari ini. Kita tidak bisa berbuat banyak atas pilihan sahabat-sahabat kita, namun kita masih bisa berdo’a untuk kebaikan mereka. Semoga pintu hidayah itu selalu terbuka lebar, sehingga mereka bisa kembali ke jalan ini. Aamiin…

Ada beberapa tips untuk kita agar tetap dalam keistiqomahan sampai detik akhir kehidupan ini, diantaranya:
  1. Memahami hakikat diri kita diciptakan, bila kita faham hakikat ini apapun kondisinya kita akan tetap kuat dan terjaga.
  2. Teruslah berdo’a kepada Allah untuk ketetapan hati dalam keistiqomahan, karena Allah yang menggenggam hati hamba-hambanya.
  3. Berkumpullah dengan orang-orang sholih, agar kita mempunyai kecenderungan untuk selalu memperbaiki diri.
  4. Berkomitmen dengan kuat pada diri sendiri, jangan berikan kesempatan pada diri untuk berubah menjadi lebih buruk. Karena kita tidak pernah tau sampai kapankah nafas ini akan berhenti, bukankah sungguh sangat merugi bila diakhir kehidupan, diri dalam keburukan.

Semoga  beberapa hal di atas dapat kita fahami dan terapkan sehingga bisa membentengi diri kita.

Wahai diri tetaplah istiqomah di jalan ini…
Wahai hati tetaplah teguh di jalan ini…
Wahai jiwa tetaplah tegar di jalan ini…
Karena jalan ini sungguh panjang dan melelahkan…
Jalan ini penuh onak dan duri…
Jalan ini ada badai dan petir yang siap menghantam…
Tapi jalan ini adalah kebersamaan dengan Robbmu…
Tersenyumlah ^_^

Wallahu a’lam bish showab…
Barokallahu fiikum…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

syukron...telah berkunjung ke blog ana...
semoga bermanfaat ya ^_^