Cari Blog Ini

Sabtu, 22 September 2012

"Jejak Kerinduanku Bagian 2"


Seminggu pasca lebaran aku mengagendakan menghadiri walimahan sahabatku tercinta di sebuah kota yang sering ku lewati ketika pulang-pergi saat libur kuliah dulu. Tepatnya tanggal 25 agustus, aku pergi bersama seorang sahabat yang dulu kakak tingkatku dengan naik angkutan umum. Dalam perjalanan kami bercerita tentang masa indah yang pernah kami lalui ketika bersama di LDK dulu. Jalan yang berkelok-kelok membuat perutku terasa melilit seperti ingin mengeluarkan isinya, padahal tak ada yang bisa dikeluarkan, mungkin ini adalah efek tidak sarapan sebelum berangkat karena tak sempat.

Ku tahan rasa mual itu hingga tak kurasakan lagi, aku tertidur. Samar-samar kulihat di kanan dan kiri jalan tatakan permadani hijau bersusun bertingkat-tingkat yang dinamakan terasering. Di atasnya tumbuh sayur mayur, terbentang di bawah kaki langit nan biru, luas sejauh mata memandang. Sinar mentari memancarkan kehangatannya terus meninggi bersama sang waktu. Gundukan bukit yang berjajar indah menambah anggunnya daerah ini, bukit yang terkenal seantro nusantara bahkan di dunia sebagai paru-paru dunia “Bukit Barisan” yang membentang sepanjang pulau Sumatera.

Mobil terus melaju membelah jalan yang mulai ramai dilalui orang-orang yang mungkin pergi mengunjungi saudaranya atau sahabatnya yang masih dalam suasana Idul Fitri atau hanya sekedar jalan-jalan menikmati indahnya keasrian kota. Satu setengah jam perjalanan menghantarkan kami tiba di tempat acara  tepat pukul 10.30, akad sudah selesai, ada rasa menyesal tidak bisa menyaksikan ikrar suci itu. Orang-orang sudah ramai berdatangan, kami disambut hangat oleh sahabat-sahabat lamaku yang ikut menjadi panitia, cupika-cupiki bergantian kami lakukan.

Rasa haru menyelimuti hatiku, pernikahan ini memberikan keberkahan bagi kami, bagaimana tidak tanpa sengaja menjadi tempat reuni tak terencana para alumni LDK UNIB. Perjumpaan yang sebenarnya sudah ku rencanakan jauh hari sebelum kepulanganku, namun karena suatu kondisi kami belum sempat bertemu di Bengkulu, akhirnya kami bertemu di sini di kota Curup.

Alunan syahdu nasyid mengiringi kebersamaan kami, bercengkrama, saling bertanya kabar. Tak sadar, mataku tertuju kearah sahabatku yang sedang bersanding di hadapan kami, ku lihat ada rona kebahagiaan yang memancar diwajahnya. Dia sekarang sudah menggenapkan separuh agamanya bersama seorang pemuda sholih pilihan Allah. Barokallah sahabatku tercinta, Mila Pratiwi, “ Barokallahulaka wabaroka ‘alaika wa jama’ah bainakuma fi khoir” semoga menjadi keluarga “SAMARATA” sakinah, mawaddah wa rohmah wa taqwa. Aamiin…

Hari semakin siang, setelah sholat zhuhur berjamaah kami berfoto bersama sebagai kenangan untuk berpisah dalam waktu yang lama lagi. Kami saling berpelukan sebagai tanda perpisahan, lama membenamkan kepala pada masing-masing pundak diselipi do’a-do’a tulus yang kami ucapkan, suasana mengharu biru, sebiru langit yang membentang di atas kota Curup. Sahabat, entah kapan kita bertemu lagi, jika nafas ini masih ada harapanku Allah mempertemukan kita. Semoga ukhuwah kita akan terus tumbuh subur selamanya…

Ana uhibbuki fillah…

                                                                           Wisma Mahabbah,
                                                                     Cikarang, 8 September 2012

Ctt:                                                         
untuk sahabat-sahabat seperjuanganku di LDK UNIB
dan adik-adikku di MGC-FP UNIB.
Terus berjuang untuk hidup yang lebih bermakna… ^_^


                                                      Bukit hijau penanaman sayur
                                                   Jalanan menuju kota curup
                                                   Alumni Aktifis LDK UNIB
                                                   Barokallah sahabatku...    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

syukron...telah berkunjung ke blog ana...
semoga bermanfaat ya ^_^