Menyenangkan sekali menjadi muslim, karena untuk melakukan
sebuah perjalanan saja ada perintahnya dalam Al Qur’an. Bukan hanya perintah
shalat, puasa atau haji, namun juga perintah berjalan. Coba kita mulai tadarus
ayat-ayat tersebut:
“Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah
Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana
akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)” (Ali Imran : 137).
“Katakanlah: Berjalanlah di muka bumi, kemudian
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu” (Al An’am :
11).
“Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)” (An Nahl : 36).
“Katakanlah: “Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu
perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa” (An Naml : 69).
“Katakanlah: “Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah
bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah
menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”
(Al Ankabut : 20).
Ayat-ayat di atas berbentuk perintah untuk berjalan di muka
bumi dengan tujuan untuk mengambil hikmah, ibrah, pelajaran, spirit dari
kisah-kisah kemanusiaan. Terbentang ayat-ayat kauniyah di alam semesta yang
amat luas, tersedia berbagai pelajaran dan hikmah kehidupan dalam setiap kelompok
masyarakat di muka bumi, terdapat spirit dalam sejarah kehidupan manusia dari
zaman ke zaman. Maka kami mencoba melakukan perjalanan ini. Harapannya dapat mengambil hikmah dan spirit darinya.
Perjalanan dimulai pukul 5.30 pagi pada hari Sabtu, 25 Mei 2013. Setelah sholat subuh berjamaah kami menempuh perjalanan lebih kurang 3 jam menuju Subang, tujuan pertama ke pabrik pembuatan sepatu, pabrik ini masih tergolong home industri, karena masih memanfaatkan rumah sebagai tempat produksi dan jumlah karyawannyapun masih sedikit sekitar 3-4 orang, namun demikian produknya sudah mencapai ekspor. uniknya di sini kita bisa memesan model sepatu atau sendal apa saja yang kita inginkan, kalau yang tersedia belum ada yang cocok buat kita.
Setelah dari sana kami meluncur ke pabrik dodol nanas. Melihat proses pembuatannya sampai pemasarannya. ternyata disini tidak hanya dodol yang dibikin, ada wajik, kerupuk, selai sampai keripik nanas .Dodol dan wajik hampir sama bedanya dodol memakai santan kelapa sedangkan wajik memakai kelapa parut, nah karena perbedaan inilah wajik lebih cepat kadaluarsanya karena kelapa parut lebih cepat tengik. dari 20 kg bahan dasar nanas dihasilkan 18 kg dodol atau wajik, dengan tambahan tepung dan gula pasir. prosesnya
higenis, tanpa bahan pengawet ataupun pemanis buatan. Pembuatan keripik lebih rumit, karena harus menggunakan alat khusus, kami tidak sempat melihat proses pembuatannya karena pada saat itu tidak sedang produksi, pembuatan keripik hanya 2 kali seminggu. Selain prosesnya yang rumit juga memerlukan bahan baku yang tidak sedikit, untuk menghasilkan 20 kg keripik memerlukan 400 kg nanas, sehingga sangat wajar harganyapun luar biasa, 15000 per ons. Setelah melihat proses pembuatan kami diberi pengarahan dari mulai berdirinya usaha ini sampai mereka meraih penghargaan dari Kementan atas keberhasilannya memberdayakan potensi lokal. Sehingga nanas dijadikan icon kabupaten Subang. pemasarannya selain membuka toko-toko sentra oleh-oleh yang berjejer di pinggir jalan mereka juga telah mengirim produknya ke Bandung dan sekitarnya.
Produk hasil wajik hampir jadi
Pengarahan
areal peternakan jauh dari pemukiman santri
pengarahan tentang peternakan sapi
perkebunan di sekitar pemukiman pesantren
perkebunan teh sepanjang perjalanan menuju kota Bandung
Lumayan dari Ciater menuju ke tempat ini memakan waktu sekitar 4 jam. Di kawah ini bau belerang sangat menyengat disarankan memakai masker bila tidak kuat, karena akan menyebabkan batuk dan sesak nafas. semakin siang bau belerang semakin menyengat karena pengaruh sinar matahari. Tempat ini dinamakan kawah putih karena warnanya putih oleh belerang. Belerang ini adalah kekayaan alam yang patut kita syukuri karena banyak sekali manfaatnya, selain untuk kesehatan kulit karena anti bakteri dan anti jamur juga untuk membantu menjaga sendi agar sehat, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu dalam pencernaan lemak dan penyerapan, sulfur juga dibutuhkan untuk membuat asam empedu, membantu mengatur gula darah, dan membantu menjaga keseimbangan oksigen untuk fungsi otak yang sehat. Namun sayangnya belum ada suplemen belerang (sulfur) tapi kita bisa memperolehnya dari kuning telur, kubis, brokoli, kembang kol, kubis Brussel, kangkung, sawi, asparagus, bawang merah, dan bawang putih. Insya Allah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh kita tanpa harus mengkonsumsi suplemen. oya tiket masuk ke sini 19 ribu per orang ditambah naik angkutan 5 ribu per orang untuk mencapai kawah.
Alhamdulillah perjalanan yang banyak memberikan pelajaran berharga untuk dijadikan model pengembangan wirausaha berbasis potensi lokal dan belajar berwirausaha serta menjadikan kita untuk selalu banyak bersyukur atas karunia yang Allah berikan kepada kita, berupa kekayaan alam dan keindahan alam. Seperti firman Allah berikut.
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang
baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.“ (QS. Al Baqoroh (2) : 172)
“Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di
tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah
kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang
(dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah
negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”. (QS. Saba' (34) :15)
Masya Alloh.. ini oleh-oleh kemarin, mbak.. wah, narsis di depan kamera, yah.. haha.. kayak yang ngoment ga narsis aja..
BalasHapusasyik juga, tuh, bikin wajik dan maen ke peternakan..kapan-kapan ajak An, yah
Subhanallah... iya oleh2 kemarin, sekali2 narziz gpp he membela diri :)
BalasHapusboleh2 sekali kalo mau ikut ukhti...kita belajar langsung ke sumbernya, menyenangkan sekali :)