Mengapa harus ada solidaritas berhijab untuk muslimah? Pertanyaan ini sangat penting namun jawabannya justru jauh lebih penting. Satu pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang cukup panjang. Jilbab atau hijab merupakan satu hal yang telah diperintahkan oleh Allah SWT. Sebagai syariat yang memiliki konsekuensi jauh ke depan, menyangkut kebahagiaan dan kemashlahatan hidup di dunia dan akhirat.
Jadi, persoalan jilbab bukan hanya persoalan adat ataupun mode fashion. Jilbab adalah busana universal yang harus dikenakan oleh wanita yang telah mengikrarkan keimanannya. Tak perduli apakah ia muslimah Arab, Indonesia, Eropa ataupun Cina. Karena perintah mengenakan hijab ini berlaku umum bagi segenap muslimah yang ada di setiap penjuru bumi.
Karena
berhijab adalah perintah Allah SWT sebagaimana termaktub dalam firman-Nya
"Dan
katakanlah kepada wanita-wanita mukminat, hendaklah mereka menundukkan
pandangan mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa
nampak dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka". [An
Nuur:31].
"Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin,“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang". [Al Ahzab : 59].
Maka berhijab
bagi muslimah adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT sebagaimana firman-Nya
"Dan
barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar". [Al Ahzab:71]
"Dan
barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat,
sesat yang nyata". [Al Ahzab:36].
Perintah
berhijab ini bukanlah tanpa alasan, sebagaimana makna tersurat dalam firman-nya
di atas agar para muslimah tidak diganggu oleh kaum laki-laki bejat dan rusak.
Agar tidak menjadi fitnah bagi laki-laki beriman. Agar tidak menjadi dosa bagi
ayah, suami, anak, dan saudaranya. Terlepas dari itu semua ternyata berhijab juga
memiliki dampak positif bagi kesehatan.
Berikut ini beberapa dampak positif berhijab bagi kesehatan:
Pertama, berhijab mampu melindungi kulit, baik itu kulit tangan maupun wajah. Itu dikarenakan, ketika kita berada di luar ruangan, kita akan terserang sinar matahari yang mengandung sinar Ultra violet. Sinar ultraviolet bisa menyebabkan keriput, kanker kulit hingga kerusakan mata. Untuk itu, berhijab bisa membantu mencegah beberapa kemungkinan tersebut.
Pertama, berhijab mampu melindungi kulit, baik itu kulit tangan maupun wajah. Itu dikarenakan, ketika kita berada di luar ruangan, kita akan terserang sinar matahari yang mengandung sinar Ultra violet. Sinar ultraviolet bisa menyebabkan keriput, kanker kulit hingga kerusakan mata. Untuk itu, berhijab bisa membantu mencegah beberapa kemungkinan tersebut.
Kedua, perempuan yang berhijab akan lebih terjaga dan lebih higienis. Dalam artian, ia akan mendapatkan protect dari virus-virus yang bertebangan dimana-mana. seseorang tidak pernah bisa mengidentifikasi apakah virus tersebut berbahaya atau tidak. namun dengan berhijab, kemungkinan untuk terserang virus-virus tersebut bisa diminimalisir.
Ketiga, menjaga tubuh dari suhu dingin yang meresap ke kulit. Fungsi hijab juga bisa mengurangi rasa dingin yang disebabkan oleh lingkungan. Suhu dingin tersebut bisa menyebabkan flu, demam dan tubuh gemetaran. Dengan berhijab, maka sirkulasi udara yang masuk ke tubuh akan berkurang karena tertutup rapatnya hijab.
Keempat, hati terasa lebih tenang. Berhijab ternyata bisa meningkatkan kesehatan psikis seseorang. Dengan berhijab, maka hatinya akan semakin tenang. Tenang karena telah mentaati perintah Allah, dan juga tenang karena tidak terlalu khawatir akan pelecehan seksual. Rasa tenang itu bisa memacu kebahagiaan dalam hidup serta meminimalisir stress.
Penjelasan diatas
adalah alasan kenapa pentingnya berhijab. Sebagaian besar mungkin sudah tahu,
namun mungkin ada juga yang belum mengetahuinya, dan sebagian yang lain mungkin
ada yang tahu namun tidak mau atau masih berfikir beribu kali untuk
melaksanakannya. Penjelasan tersebut juga sebagai bentuk solidaritas kami agar
muslimah tidak ragu-ragu lagi dalam melaksanakan perintah Allah yang sejatinya
adalah untuk kebaikan kita sendiri.
Selain keraguan
dari diri sendiri, larangan, ancaman untuk berhijab seringkali datang dari
pihak-pihak tertentu, di tempat kerja, sekolah ataupun ditempat-tempat lain.
Ini adalah pembatasan hak asasi, padahal berhijab adalah hak asasi dan
hak dasar bagi setiap muslimah sebagai bentuk implementasi dalam memeluk agama
dan beribadah sesuai dengan ajaran islam.
Maka solidaritas berhijab ini penting kita bangun
bersama agar menjadi penguat bagi para muslimah yang masih kesulitan untuk
berhijab baik keraguan yang datang dari diri sendiri maupun intervensi dari
pihak lain. Harapannya tidak ada lagi deskriminasi terhadap para muslimah
khususnya di Indonesia untuk berhijab sesuai syariat.
By: Bidang Kemuslimahan YIC_Bekasi
Dipublikasikan pada acara Solidaritas Berhijab Untuk Muslimah Indonesia |Jakarta, 25-26 Oktober 2014
barokallahu fiikum...