Apa yang terbersit dalam benak kita ketika disebut tentang cinta? Mungkin banyak yang berfikir tentang cinta dua anak manusia yang haus kasih sayang. Bukan. cinta bukan hanya itu ada cinta yang lebih mulia dan lebih hakiki, bila cinta yang paling tinggi ini bisa kita raih maka semua bentuk cinta akan kita dapatkan. Yah, hanya cinta kepada Allahlah cinta yang paling tinggi dan mulia. Cinta butuh pengorbanan, tidak ada cinta tanpa pengorbanan. Inilah beberapa pengorbanan yang harus kita lakukan bila kita mengaku cinta kepada Allah dan Rosulullah:
- Perbanyak tilawah dan memahami maknanya
Berkorban mengkhususkankan waktu dan melawan
rasa malas untuk tilawah. Allah menjanjikan bagi mereka yang rajin membaca Al
Qur’an:
“Sesungguhnya orang-orang yang
selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian
dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi (QS.
Fathir: 29)
“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena
ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi
orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]
- Perbanyak sholat malam
Berkorban untuk terbangun dari nyenyaknya
tidur, dari mimpi-mimpi indah. Namun Allah menjanjikan balasannya sebagaimana
firman-Nya:
“Dan
pada sebahagian malam, kerjakanlah sholat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan
bagimu, mudah-mudahan Robb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji “(QS. Al
isra’: 79)
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu
berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air. Sambil menerima segala
pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah
orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu
malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.”( QS. Adz
Dzaariyaat: 15-18)
Diriwayatkan dari Jabir r.a, bahwa ia
berkata : Aku telah mendengar Rosululloh saw bersabda :
“ Sesungguhnya diwaktu malam itu terdapat suatu waktu yang jika saja bertepatan dengan waktu itu seorang hamba muslim memohon kebaikan kepada Allah berkenaan dengan urusan dunia dan akhirat, sudah pasti Allah akan memberikannya kepadanya. Waktu itu terdapat pada setiap malam.” (HR. Muslim)
“ Sesungguhnya diwaktu malam itu terdapat suatu waktu yang jika saja bertepatan dengan waktu itu seorang hamba muslim memohon kebaikan kepada Allah berkenaan dengan urusan dunia dan akhirat, sudah pasti Allah akan memberikannya kepadanya. Waktu itu terdapat pada setiap malam.” (HR. Muslim)
- Perbanyak membaca hal-hal yang bermanfaat
Membaca akan membuka jendela dunia, dengan
membaca akan bertambah ilmunya, sebagaimana firman Allah:
“Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (QS. Al-Mujaadilah: 11)
“Barangsiapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan
memudahkan baginya jalan ke syurga” (HR. Muslim)
Dengan ilmu pula kita
dapat berbagi kepada orang lain, sebagai mana hadits Nabi:
“Barangsiapa memberikan petunjuk kebaikan maka baginya akan
mendapatkan ganjaran seperti ganjaran yang diterima oleh orang yang
mengikutinya dan tidak berkurang sedikit pun hal itu dari ganjaran orang
tersebut.” (HR. Muslim).
- Perbanyak silaturrahim
Orang yang menyambung silaturrahim akan
dipanjangkan umurnya dan diuaskan rezekinya.
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557)
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557)
- Perbanyak sedekah
Walaupun hanya tersenyum ketika bertemu
dengan saudara atau sahabatmu, walaupun hanya membuang duri di jalan, apalagi
sedekah materi yang kita miliki, dan sholat dhuha di setiap pagi.
“Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqoroh: 261)
- Penuhi janji
Bila berjanji maka tepatilah, karena sesungguhnya
janji itu akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak
“Dan tepatilah perjanjianmu apabila kamu
berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu, sesudah
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu. Sesungguhnya
Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” (QS. An Nahl: 91)
- Perbanyak doa
Doa adalah senjata orang mukmin,
sebagaimana firman Allah “Dan berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan
bagimu (QS. Gafir: 60). Berdo’a untuk pribadi, saudara, sahabat, untuk negeri,
untuk sahabat-sahabat kita yang sedang berjuang menjemput syahid di tanah
Palestina.
- I’tikaf disepuluh hari terakhir Ramadhan
Dari ‘Aisyah radhiyallahu
‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari
bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau
beri’tikaf setelah beliau wafat.(HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172).
“Aku pernah melakukan i’tikaf
pada sepuluh hari Ramadhan yang pertama. Aku berkeinginan mencari malam
lailatul qadar pada malam tersebut. Kemudian aku beri’tikaf di pertengahan
bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku bahwa lailatul qadar itu di
sepuluh hari yang terakhir. Siapa saja yang ingin beri’tikaf di antara kalian,
maka beri’tikaflah.” Lalu di antara para sahabat ada yang
beri’tikaf bersama beliau. (HR. Bukhari no. 2018 dan Muslim no. 1167).
Jadi, beliau -shallallahu
‘alaihi wa sallam- melakukan i’tikaf supaya mudah mendapatkan malam
lailatul qadar. Bagi wanita banyak ulama berpendapat diperbolehkannya i’tikaf dengan
syarat atas izin suaminya, bagi yang belum menikah maka izin orang tuanya.
- Perbanyak melakukan hal-hal yang bermanfaat lainnya
Terutama setelah subuh, jangan sampai tidur
lagi. Di bulan ramadhan ini rawan sekali terjadi tragedi ini karena didukung
oleh keadan perut yang kenyang dan hawa dingin yang semilir. Padahal pagi hari
adalah waktu yang paling berharga untuk awal permulaan segala aktivitas. Ada
banyak keburukan yang akan diperoleh
bila tidur pagi menjadi kebiasaan.
Untuk melakukan semua itu kita butuh azam y
ang kuat, pengorbanan disertai keiklasan dan kesabaran melawan kemalasan agar
kita melakukan hal-hal tersebut semudah membalikkan telapak tangan.
Ramadahan adalah bulan mulia penuh barokah
dan hanya dihadiahkan oleh Allah sebulan dalam setahun. Apakah kita rela
membiarkannya berlalu begitu saja tanpa
makna, padahal Allah banyak menjanjikan lipatan pahala sebagai karunia-Nya.
Sungguh merugilah kita bila tidak menyambut
karunia ini dengan sebaik-baik amalan.
Bagi yang belum memulai maka Ramadhan ini adalah saat yang tepat untuk
memulainya, dan bagi yang sudah memulai semoga istiqomah sampai akhir hayat. Dan
jangan lupa peningkatan kuantitas amalan juga merupakan indikator cinta yang
semakin tinggi.
Semoga dengan upaya kita yang sedikit ini
menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang sholeh yang mewarisi surga
Firdaus. Dan kesholihan yang barokah adalah menularkan kesholihan itu kepada
orang lain “menjadi sholih dan mensholihkan orang lain” itulah risalah yang diwariskan
Rosulullah kepada kita. Semoga kita pantas berharap sepenggal firdaus-Nya…
Semoga yang sedikit ini bisa menjadi
motivasi bagi bagi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi di
hari ini, esok, lusa, bulan-bulan selanjutnya dan selamanya…
Aamiin ya mujiib…
Barokallah fiikum…
Islamic Center Bekasi, 23 Ramadhan 1435 H
Islamic Center Bekasi, 23 Ramadhan 1435 H